Hotspot merupakan istilah yang sangat umum, bila Anda jalan-jalan ke Cafe, Mall, Perpustakaan, dan tempat umum lainnya maka Anda akan sering menemukan tulisan “Free Hotspot”.
Tapi apakan Anda tahu apa pengertian hotspot yang sebenarnya? Ada berapa jenis hotspot? Apa fungsi hotspot? Apa perbedaan antara Hotspot dan Wi-Fi? dan Bagaimana menggunakan jaringan hostpot yang dikenal tidak aman?
Pada Artikel ini, Jejak Waktu akan menjawab semua pertanyaan-pertanyaan diatas dengan singkat dan jelas.
Pengertian Hotspot
Pengertian Hotspot adalah lokasi fisik dimana orang dapat mendapatkan akses Internet, biasanya menggunakan teknologi Wi-Fi, melalui jaringan area lokal nirkabel (Wireless Local Area Network, disingkat WLAN) menggunakan router yang terhubung ke penyedia layanan internet (Internet Service Provider, disingkat ISP).
Hotspot biasanya ditemukan di bandara, toko buku, cafe, mall, hotel, rumah sakit, perpustakaan, restoran, supermarket, stasiun kereta api, dan tempat umum lainnya. Selain itu, banyak juga sekolah dan universitas yang menyediakan fasilitas hotspot untuk siswa/mahasiswa mereka.
Banyak hotel di seluruh dunia termasuk di Indonesia menyediakan fasilitas hotspot untuk tamu mereka, atau cafe yang menyediakan hotspot sebagai layanan tambahan untuk kenyamanan pelanggan mereka, atau perusahaan yang menyediakan hotspot di area tertentu untuk tujuan komersial, misalnya saja Wifi.id milik telkom.
Konsep hotspot pertama kali diusulkan oleh Henrik Sjödin saat konferensi NETWORLD + Interop di Moscone Center di San Francisco pada bulan Agustus 1993. Namun pada waktu itu, Sjödin tidak menggunakan istilah “hotspot” tetapi disebut wireless local area networks (wireless LANs) yang dapat diakses oleh publik.
Perusahaan komersial pertama yang mencoba membuat public local area access network adalah sebuah perusahaan yang didirikan di Richardson, Texas yang juga dikenal sebagai PLANCOM (Public Local Area Network Communications).
Para pendiri perusahaan, Mark Goode, Greg Jackson, dan Brett Stewart membubarkan perusahaan pada tahun 1998, sedangkan Goode dan Jackson menciptakan MobileStar Networks.
Perusahaan tersebut merupakan salah satu yang pertama dalam menandatangani lokasi-lokasi akses publik seperti Starbucks, American Airlines, dan Hilton Hotel.
Perusahaan ini kemudian dijual ke Deutsche Telecom pada tahun 2001, dan namanya diubah menjadi “T-Mobile Hotspot”. Saat itulah istilah “hotspot” menjadi populer sebagai acuan untuk lokasi di mana Wireless LAN tersedia untuk diakses oleh publik, agar terhubung ke internet.
Jenis-Jenis Hotspot
Ada beberapa jenis Hotspot di area-area tertentu yang biasa anda gunakan, diantaranya :
1. Free Hotspot
Ini merupakan jenis hotspot dimana publik dapat mengakses jaringan dengan bebas. Fasilitas free hotspot biasanya disediakan sebagai fasilitas tambahan untuk pelanggan hotel, Cafe dan usaha-usaha lainnya. Free hotspot juga kadang dipasang semi permanen di acara pameren komputer atau konferensi/seminar komputer.
Pada kasus ini, admin sebagai orang yang mengontrol jaringan menonaktifkan persyaratan otentikasi (authentication requirements) dan membuka koneksi jaringan sehingga siapapun bisa mengakses jaringan tersebut.
2. Hotspot Berbayar
Untuk menggunakan Hotspot Berbayar, Anda harus membayar sewa hotspot langsung ke pemilik gedung, biasanya di ruangan hotel, restoran, atau kedai kopi.
Tidak semua Hotel, Cafe atau perusahaan mampu memberikan layanan internet secara gratis. Karena itulah, mereka biasanya mengambil kebijakan untuk menyediakan layanan hotspot berbayar kepada pengguna untuk menutupi biaya layanan internet yang mereka sewa dari Internet Service Provider (ISP).
3. Hotspot Berbayar ke Operator WiFi Hotspot
Jenis Hotspot berbayar ini seperti Boingo, iPASS Operator WiFi HotSpot ini merupakan jaringan internasional yang memiliki banyak pengguna mobile secara internasional. Jenis HotSpot ini biasanya sangat diminati oleh orang-orang yang sering bepergian jauh bahkan ke luar negeri seperti traveler atau pengusaha yang sering melakukan bisnis di luar negeri.
Tentunya sebuah Hotspot dapat merupakan gabungan dari beberapa jenis Hotspot menjadi satu kesatuan, tidak harus menyediakan hanya satu jenis saja. Jadi bisa saja, HotSpot berbayar ke pemilik gedung dan berbayar ke operator WiFi Hotspot di operasikan pada sebuah Hotspot, jadi bagi pengguna biasa yang tidak berlangganan ke iPass dapat tetap menggunakan dengan membayar biayanya ke pemilik gedung.
Perbedaan antara Hotspot dan Wi-Fi
Banyak orang yang salah paham dan mengira bahwa istilah Hotspot adalah/sama dengan Wi-Fi, atau ada juga yang tahu jika Hotspot dan Wi-Fi merupakan dua istilah yang berbeda namun tidak tahu dengan jelas apa perbedaannya.
Oleh karena itu, Jejak Waktu akan menjelaskan perbedaan antara kedua istilah ini.
Seperti yang telah ditulis di awal paragraf bahwa Hotspot adalah lokasi fisik dimana orang dapat mendapatkan akses Internet, biasanya menggunakan teknologi Wi-Fi, melalui jaringan area lokal nirkabel (Wireless Local Area Network, disingkat WLAN) menggunakan router yang terhubung ke penyedia layanan internet (Internet Service Provider, disingkat ISP).
Wi-Fi adalah teknologi yang memungkinkan perangkat elektronik seperti komputer, smartphone dan perangkat elektrononik lainnya untuk terhubung ke Wireless LAN (WLAN), sebagian besar menggunakan gelombang radio super high frequency (SHF) ISM (industrial, scientific and medical) 2,4 gigahertz (12cm) UHF dan 5 gigahertz band (6cm).
JADI SINGKATNYA, Hotspot adalah sebuah Lokasi Fisik dimana seseorang (dengan perangkat elektronik) dapat mendapatkan akses Internet. Sedangkan Wi-Fi adalah sebuah Teknologi Jaringan Wireless yang biasanya digunakan oleh hotspot untuk menghubungkan perangkat elektronik ke internet.
Saat ini, Hotspot semakin banyak tersedia tempat-tempat umum, tetapi setiap kali komputer terhubung ke suatu jaringan Hotspot, akan mengancam keamanan komputer itu sendiri. Hotspot menggunakan jaringan tebuka yang tidak terenkripsi, sehingga ketika komputer terhubung ke suatu jaringan hotspot, seorang hacker dapat memata-matai jaringan hotspot tersebut lalu mencuri data penting yang dikirim oleh komputer pengguna.
Dari kebanyakan isu, biasanya data penting yang dicuri adalah username dan password yang digunakan saat login ke suatu website menggunakan jaringan hotspot tersebut. Namun apapun yang dikirim lintas jaringan berpotensi untuk di amati pihak ketiga, seperti nomor kartu kredit dan komunikasi personal.
Dalam beberapa kasus, update aplikasi, add ons dan program secara otomatis dibelakang layar, terkadang malah mengelabui pengguna dengan cara menginstal program-program berbahaya.
Tips agar Aman Menggunakan Jaringan Publik Hotspot (Wi-Fi)
Setelah mengetahui pengertian hotspot, fungsi dan ancaman keamana yang dapat ditimbulkan bagi komputer, Berikut tips agar komputer dan data anda tetap aman meskipun menggunakan jaringan publik.
1. Gunakan https
Mengenkripsi komunikasi antara komputer dan situs yang dikunjungi merupakan salah satu cara untuk menjaga privasi dan keamanan. Jadi, saat mengakses internet melalui jaringan publik, pastikan situs yang Anda kunjungi URL-nya menggunakan “https://“. Karena website yang menggunakan protokol https akan mengenkripsi data Anda sebelum dikirim.
Teks https pada url menunjukkan bahwa website tersebut menggunakan SSL (Secure Sockets Layer). Selain teks https pada url, Anda juga akan melihat ikon gembok pada address bar di browser, ini menunjukkan bahwa SSL sedang aktif. Dengan enkripsi SSL, informasi yang anda kirim dan terima akan aman dan tak terbaca orang lain.
2. Pakai VPN (Virtual Private Network)
Sayangnya, tidak semua website menggunakan SSL. Masih banyak website yang sangat rentan dimata-matai oleh hacker atau orang lain yang tak bertanggung jawab karena tidak menggunakan teknologi keamanan standar.
Jika ingin memastikan data anda dienkripsi, tidak peduli situs apa yang Anda kunjungi atau aplikasi mobile apa yang Anda gunakan, Anda bisa mengandalkan VPN.
Layanan VPN memungkinkan Anda melakukan semua aktivitas di Internet melalui jalur yang aman sehingga privasi pun terjaga. Ada banyak layanan VPN yang bisa dicoba, seperti VPN Shield, Cyber Ghost, Private Internet Access dan TunnelBear.
3. Pastikan Software Up-to-date
Pastikan sistem operasi dan web browser yang Anda gunakan selalu di-update dengan versi terbaru. Gunakan juga password yang kuat dan unik untuk setiap akun yang Anda miliki agar akun tak mudah ditebak atau di-crack.
Menggunakan software antivirus yang up-to-date juga sangat disarankan. Software ini nantinya dapat mengeluarkan peringatan (alert) jika komputer Anda disusupi saat terhubung ke jaringan yang tidak aman. Sebuah peringatan akan muncul jika ada virus menyusupi komputer Anda atau ada aktivitas lain yang mencurigakan.
4. Matikan Fitur Sharing
Saat berada di rumah, Anda dapat berbagi file, printer, atau melakukan remote login dari komputer lain pada jaringan Anda. Namun ketika menggunakan jaringan publik di luar rumah, sebaiknya ubah settingan sharing menjadi Off, karena jika tidak siapa pun dapat mengaksesnya, bahkan mereka tidak perlu menjadi seorang hacker.
5. Aktifkan Firewall
Kebanyakan sistem operasi saat ini sudah dilengkapi dengan fitur Firewall. Dengan mengaktifkan fitur ini, maka komputer akan susah dimonitor atau disusupi oleh orang lain.